Sakit bukan halangan untuk menjadi Blogger

Assalamualaikum,

Finally, i have my first serious blog.

Kenapa blog yang serius, yes karena akhirnya bisa menulis dengan lancar tanpa mikir panjang kali lebar. Dan akhirnya punya domain yang daftar sendiri beli sendiri dan ternyata mudah banget.

Semua hanya dengan NIAT SERIUS!!

Yes, i did it all my self. Sebelumnya harus mengandalkan orang lain untuk membeli domain, membuat website. Dan hasilnya dari tahun 2009 dimulai dari berbagai platform blog dicoba, domain .asia sampai .com pernah apply berbayar melalui pihak ketiga. Tapi saat passion kita belum sampai ternyata susah hanya untuk memulai tulisan.

Dari kecil keluarga memiliki hobi membaca, dan sebenarnya ketularan juga.

Tapi semua terlupakan saat mulai kerja, memiliki aktivitas kantoran yang rutin. Memulai dunia ambisi, perfeksionist dan idealisme. Berhasilkah? Yes, untuk diri pribadi benar-benar telah membuat pencapaian sampai umur 30 Tahun.

Lagi-lagi lupa, membuat mimpi harusnya jangan ada batasan umur.
BOOM!!!
Musibah dan cobaan datang, dimulai dari tutup cafe, dan accident (Next dibuat full story).
Menyerah? Ngga... i still have confidence masih punya percaya diri, bahwa aku bisa bangkit lagi bisa berdiri lagi dan bisa beraktifitas lagi.

Apakah ada perbedaan? Yes, sangat berbeda dengan infeksi yang terkena saraf dan tulang ini tidak dapat aktifitas tinggi seperti dulu. Tapi semua selalu ada hikmah yang baik, saat lumpuh 1 tahun di tahun 2014-2015 untungnya masih sadar walau badan tidak memungkinkan untuk bergerak. Perlahan tapi pasti mengikuti arahan dari dokter menggerakkan jari dan tangan secara rutin setiap hari.

Dengan mengandalkan tangan, keinginan untuk mempelajari segala hal di internet muncul untuk kembali mengasah otak. Takut lupa ingatan, karena banyak hal yang memang belum 100% pulih dari memori. Dari mulai mencari artikel mengenai penyakit sendiri, main game TTS, dan mempelajari segala hal tentang perkembangan jaman karena merasa takut ketinggalan.

Rasa takut menjadi salah satu motivasi terbesar untuk belajar dan tidak menyerah. Well ya semua juga ada positif ada negatif nya. Sekarang kita cerita positifnya aja dulu ya.

Bandung Hijab Blogger workshop

Sebenarnya tahun 2015 udah bisa jalan pelan-pelan, tapi ternyata Allah masih sayang di pertengahan tahun 2017 drop lagi. Mungkin karena ambisi untuk kerja terlalu tinggi sehingga mulai lupa waktu lagi. Tapi masih beruntung bedrest membawa berkah karena bisa mempelajari dunia internet lebih dalam, mempelajari media sosial di mix dengan ilmu pengetahuan di dunia Marketing dan bisnis.

Awal 2018 ini beruntung sekali jalan dibuka dengan niat belajar menulis sesuai deadline, menjadi lebih paham dunia menulis yang sudah disukai dari jaman SMA. Dan bertemu dengan teteh-teteh dari Bandung Hijab Blogger yang luar biasa baik dan tidak lelah menjawab pertanyaan pemula ini. Saat melihat presentasinya, luar biasa senang karena disana duniaku presentasi dan menjadi pembicara. Yang berbeda adalah selama ini untuk berbicara di depan umum berbayar, dan mereka dengan ikhlas menebar ilmu dengan Gratis!!! MasyaAllah semoga diberikan rejeki dari ilmu yang kami dapatkan. Karena dunia sosial juga menjadi salah satu impian, semoga setiap tulisan ini menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat dan memberi motivasi untuk orang-orang yang memiliki sakit parah.

Menulis dan berbicara sebenarnya tidak jauh berbeda, karena dua-duanya harus berdasarkan pengalaman nyata atau ilmu pengetahuan. Tapi ternyata menulis menjadi sangatlah mudah saat kita sudah terbiasa presentasi.

Beberapa hal yang menjadi persamaan dan perbedaan antara Pembicara dan Blogger.

Persamaan :

1. Bercerita berdasarkan pengalaman nyata,
2. Menulis/berbicara berdasarkan fakta dan data yang valid,
3. Harus memiliki product klowledge yang baik saat review suatu product atau brand,
4. Mencari beberapa topik menarik untuk di publish/di presentasikan.

Perbedaan :

1. Pembicara harus mempersiapkan full slide presentasi, sedangkan blogging/menulis hanya mempersiapkan tema dan produk/jasa/cerita yang akan di publish.
2. Pembicara harus menghafal materi presentasi, sedangkan blogging/menulis bisa sambil browsing data yang sekiranya diperlukan.
3. Pembicara harus memiliki performance yang baik saat di depan publik, sedangkan blogging/menulis bisa sambil tiduran di kasur sambil santai. (Baiknya jika memang serius tetap dikerjakan di meja layaknya bekerja kantoran agar konsentrasi penuh)
4. Pembicara harus mempersiapkan mental untuk tampil di hadapan audience, sedangkan blogging/menulis hanya perlu mempersiapkan tools seperti HP/Komputer/laptop dan niat yang kuat.

Yes, semua alasan ini yang membuat blogging/menulis sebenarnya sangatlah mudah bagi sebagian orang. 

Untuk kalian yang diharuskan bedrest, karena sakit yang lumayan atau memang parah. Jangan pernah berhenti mengasah otak setiap hari ya, karena walau fisik kita diberi cobaan oleh Allah tapi jika otak kita masih mampu bekerja gunakanlah. Jangan khawatir, saat aku menulis ini sudah 4 tahun sejak melewati dilemma menjadi orang sakit yang notabene parah. Tapi minimal, mulailah dari hati kalian untuk terus belajar setiap hari.

Salam Hangat,

Astri Maharani